1. KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, DAN WIRASWASTAWA
- Kewiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan
kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang
usaha atau perusahaan yang di bangun oleh seseorang dengan kepribadian
tertentu ( wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan
lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.
Unsur-unsur wiraswasta
Unsur
penting dalam membangun sebuah wiraswasta ialah keberanian, keutamaan,
kekuatan. Keberanian memiliki arti dimana kita harus memiliki keberanian
dalam menjalankan suatu usaha, berani mengambil sebuah keputusan, dan
berani mengambil resiko yang harus ditanggungnya. Keutamaan memiliki
arti dimana kita harus menekuni bidang usaha yang kita jalankan, kita
tidak boleh terbata-bata dalam menjalankan suatu usaha, karena bila
terjadi seperti itu, itu semua hanya membuang-buang waktu, materi, dan
ikiran kita. Kekuatan memiliki arti dimana bila kita menjadi
wiraswastawan, kita harus memiliki kekuatan sendiri, kita tidak boleh
mengandalkan bantuan orang lain, dan kita harus mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi.
2. PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta.
Pengalaman di beberapa negara maju (Amerika, Jepang, dan sebagainya)
menunjukan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang
perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja,
dan lain sebainya. Sering kali dari perusahaan kecil muncul
gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi
perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini
telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan
lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan keci. Dengan kiat-kiat
tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan
pesat menjadi perusahaan raksasa
3. PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritorial adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun frachisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kapastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia di mulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No.16 Tahun 1997 tentang waralaba. PP No.16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah di cabut dan di ganti dengan PP No.42 tahun 2007 tentang waralaba.
4.Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut:
· Manajemen
berdiri sendiri. Biasanya para menejer perusahaan adalah pemilikya
juga dengan predikat yang disandang mereka memeliki kebebasan untuk
bertindak dan mengambil keputusan.
· Investasi
modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang
diperlukan relative kecil.
· Daerah operasi lokal. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
· Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)
v Keuntungan Perusahaan Kecil
Kebebasan
dalam bertindak mangacau pada fleksibilitas gerak perusahaan dan
kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini
lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relativ kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama
karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, ke eratan
hubungan denga pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha
dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
v Kelemahan Perusahaan Kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
v Mengembangkan Perusahaan Kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang
terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para
pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus
uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam
kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta,
alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan
pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan
strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
v Kegagalan Perusahaan Kecil
Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan
kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya
pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi
penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan
perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang
usaha, dana lain-lain.
5. Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis kecil
Banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahalsama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa??
Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. mereka sama-sama berbisnis
2. pengukuran potensi bisnis sama
3. kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar